Abu Bakar bin al-Anbari meriwayatkan dari Qatadah, ia menuturkan, surat-surat dalam al-Qur-an yang turun dimadinah adalah surat al-Baqarah, Ali’Imran, an-Nisaa’, al-Maa-idah, Baraa-ah, ar-Ra’d, an-Nahl, al-Hajj, an-Nuur, al-Ahzab, Muhammad, al-Hujuraat, ar-Rahmaan, al-Hadiid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahanah, ash-Shaff, al-Jumu’ah, al-Munaafiquun, at-Taghaabun, ath-Thalaaq, dan ayat “Yaa ayyuhannabiyyu lima tuharrimu” sampai pada ayat kesepuluh, az-Zalzalah, dan an-Nashr. Semua
Jumlah ayat didalam al-Qur-an ada 6000 ayat.
Mengenai jumlah kata, menurut al-Fadhl bin Syadzan dari ‘Atha’bin al-Hamami mengatakan, al-Hajjaj (al-Hajjaj bin Yusuf) pernah mengumpulkan para qurra’ (ahli bacaan al-Qur-an), huffadz (para penghafal al-Qur-an), dan mengenai al-Qur-an secara keseluruhan, berapa hurufnya?” setelah dihitung, mereka sepakat bahwa jumlahnya 340.740 huruf. Kemudian al-Hajjaj mengatakan:”Sekarang beritahukan kepadaku mengeani pertengahan al-Qur-an.”Ternyata, pertengahan al-Qur-an itu adalah huruf “ "فُ Dalam kalimat وَ لْيَتَلَطَّفْ pada
Seorang penyair, an-Nabighah, mengatakan:
أَ لَمْ تَرَ أَ نَّ أَ عْطَا كَ سَوْ رَ ةَ * تَرَ ي كُلَّ مَلِكٍ دُ وْ نَهَا يَتَذَ بُ
Tidakkah engkau mengetahui bahwa Allah telah memberimu kedudukan yang tinggi.
Yang engkau melihat setiap raja yang lebih rendah darinya merasa bimbang.
Dengannya, pembaca berpindah dari satu tingkatan ke tingkatan lainnya.
Berdasarkan ini, maka kata yang asal huruf wawu adalah hamzah, kemudian hamzah tersebut diganti menjadi wawu karena huruf sebelumnya berdhammah untuk memperingan bacaan. Adajuga yang mengatakan, disebut
Jama السُّورَ ةُ adalah سُوَرٌ .
An-Nabighah berkata :
تَوَ هَّمْتِ لَهَا فَعَرَ فْتُهَا * اِسِتَّةِ أَ عْوَ ا مٍ سَا بِعُ
Aku membayangkan ciri-cirinya, maka aku pun mengenalnya.
Setelah berlalu enam tahun dan sekarang yang ke tujuh.
Seorang penyair megatakan:
خَرَ جْنَا مِنَ ا لنَّقْبَيْنِ لاَ حَىٌّ مِشْلُنَا * بَا يِتنَا نُزْ جِى ا لَّلقَاحَ ا لْمُطَا فِلاَ
Kami keluar dari Naqbain, tiada kampong seperti kami.
Dengan membawa serta kelompok kami, kami menggiring ternak unta.
Sedangkan yang dimaksud kalimat (kata) itu adalah satu lafaz saja, tetapi bisa juga terdiri dari dua huruf, misalnya “مَا “ , “لاَ “ dan lain sebagainya. Atau bahkan lebih dari dua huruf, dan paling banyak adalah sepuluh huruf, misalnya, فَأَ سْقَيْنَا كُمُوْ هُ . Dan terkadang satu kalimat menjadi ayat, Abu Amr ad-Dani mengatakan, aku tidak mengetahui satu satu kalimah yang merupakan satu ayat kecuali firman Allah SWT :
( مُدْ هَاَ مَّتَا نِ ) yang terdapat dalam
Al-Qutrhubi mengatakan: para ulama sepakat bahwa didalam al-Qur-an tidak terdapat satu pun susunan kata yang a’jamiy (non Arab). Dan mereka sepakat bahwa didalam al-Qur-an itu terdapat beberapa nama asing (non Arab) misalnya lafazh Ibrahim.